Selain Menopause, 6 Hal Ini Juga Menjadi Penyebab Rasa Panas Dalam Tubuh
Ketika anda tengah asyik melakukan sesuatu dan tiba-tiba mengalami perasaan panas di dalam tubuh, seringkali kondisi tersebut bisa membuat anda kehilangan mood untuk meneruskan aktivitas. Ditambah lagi, perasaan panas tersebut menyerang anda tanpa adanya alasan yang jelas, sehingga tak jarang pula orang Indonesia sering mengkaitkannya dengan hal-hal berbau mistis.
Padahal, jika ditelaah lebih lanjut dan dilihat dari sudut pandang ilmu kedokteran, panas tubuh yang tiba-tiba tersebut memang memiliki penyebabnya, meskipun sangatlah sulit untuk disadari oleh kebanyakan orang. Rasa panas ini juga bisa memberikan gejala seperti meningkatnya detak jantung, kulit memerah, berkeringat, hingga untuk kasus yang lebih parah bisa menyebabkan anda menggigil.
Salah satu penyebab utama kemungkinan anda mengalami rasa panas di tubuh tersebut biasanya akibat dari menopause atau pramenopause bagi wanita. Tetapi menurut Beth Battaglino, RN, seorang CEO dan pakar kesehatan wanita dari HealthyWomen juga mengatakan bahwa baik wanita maupun pria bisa mengalaminya dalam kehidupan mereka karena masih memiliki berbagai macam penyebab dan alasan tertentu.
Meskipun sebagian besar kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan terlalu mendalam, tetapi ada baiknya untuk selalu mengecek dan mengetahui kemungkinan penyebab dari perasaan panas di tubuh yang bisa muncul secara tiba-tiba, kapan saja dan dimana saja.
Obat-Obatan
Perasaan panas di tubuh bisa menjadi efek samping dari kebanyakan obat-obatan yang telah banyak beredar di pasaran dan apotik sekitar rumah anda. Beberapa yang bisa memicu kondisi tersebut diantaranya jenis opioid, antidepresan, dan beberapa obat osteoporosis.
Disarankan untuk selalu mengecek beberapa gejala yang terjadi setelah anda mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Jika perasaan panas di tubuh muncul, kemungkinan inilah yang menjadi penyebabnya.
Untuk penanganannya, pastikan anda berkonsultasi dengan dokter sehingga mereka bisa mengganti resep obat-obatan yang serupa tanpa memberikan efek samping yang bisa membuat anda gerah. Meskipun biasanya rasa panas di tubuh akan menghilang setelah tubuh anda terbiasa dengan obat-obatan yang anda konsumsi tersebut, tetapi ada baiknya untuk segera menggantinya jika efek samping tersebut terus berlangsung dalam jangka waktu yang lumayan lama.
Kelebihan Berat Badan
Pada dasarnya, lemak yang terdapat di dalam tubuh anda selalu aktif secara metabolik, sehingga menjelaskan adanya keterkaitan antara obesitas dengan beberapa jenis penyakit kanker. Dan oleh karena itulah, ketika seseorang mengalami kelebihan berat badan, maka metabolisme mereka akan terganggu dan memicu rasa panas di dalam tubuh.
Secara teori penanganannya cukup sederhana, yaitu cobalah untuk selalu berolahraga secara teratur dan mengubah pola makan anda. Bahkan menurut sebuah penelitian dari University of California di San Fransisco menemukan bahwa mereka (orang gemuk) yang mengkonsumsi makanan sehat dan berolahraga sebanyak 200 menit setiap minggunya cenderung mampu mengurangi durasi perasaan panas di tubuh dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga dan mengubah pola makannya.
Alergi dan Sensitif Terhadap Makanan Tertentu
Hampir semua orang selalu mengalami kenaikan suhu di tubuh atau merasakan panas berlebih saat sedang dan setelah mengkonsumsi makanan-makanan panas, sekalipun mereka adalah orang Sunda atau Padang yang merupakan penggemar makanan pedas. Tetapi jika anda memiliki alergi atau intoleran terhadap makanan tertentu, maka anda pun bisa mengalami gejala dan efek samping berupa rasa panas di tubuh.
Beberapa minuman yang mengandung alkohol, kafein,dan sejenis aditif seperti sulfit merupakan satu dari banyaknya contoh makanan yang bisa menimbulkan efek samping berupa panas di tubuh bagi mereka yang cenderung merasa intoleran terhadapnya. Untuk mengetahuinya, perhatikanlah bagaimana reaksi tubuh anda dalam mencerna minuman-minuman tersebut.
Kecemasan
Pernah merasa cemas terhadap situasi tertentu? Berhati-hatilah karena hal tersebut bisa memicu stres bahkan depresi. Meskipun pada dasarnya anda sering mendengar kata stres dan gelisah digunakan secara bergantian, tetapi para ahli kesehatan mental seringkali menggunakan kata kecemasan (anxiety) untuk merujuk pada gangguan emosi yang bisa menyebabkan ketakutan, kekhawatiran, hingga perubahan suasana hati yang sangat drastis.
Perasaan gugup dan jantung yang berdetak sangat kencang merupakan dua gejala kecemasan klasik yang bisa dialami oleh kebanyakan orang. Dan tentu saja, kecemasan tersebut juga bisa mendatangkan gejala kurang mengenakkan lainnya termasuk perasaan panas di tubuh.
Solusinya bisa dikatakan cukup sederhana meskipun penanganannya bisa sangat panjang. Salah satu yang bisa anda lakukan sendiri adalah dengan melatih cara bernafas untuk menenangkan perasaan cemas anda tersebut. Biasakanlah diri anda untuk memiliki cara atau pola bernafas panjang. Bernafas terlalu cepat tentunya bisa memberikan efek negatif terhadap tubuh anda sekalipun saat ini anda memiliki tubuh yang sehat. Bernafas pendek dan sangat cepat akan secara langsung memberi tahu otak anda bahwa saat ini anda tengah berada dalam situasi yang sulit.
Beberapa hal lainnya yang bisa anda lakukan adalah olahraga yang teratur, bermeditasi, atau bahkan yoga yang dipercaya mampu mengobati perasaan stres, depresi, dan kecemasan itu sendiri. Namun jika semua hal tersebut tetap tidak membuahkan hasil, maka kemungkinan anda tengah menderita kondisi mental yang lebih serius.
Kondisi Medis Tertentu
Hampir semua masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem hormon atau sistem endokrin anda dapat menyebabkan gejala seperti anda tengah berada dalam fase menopause. Secara khusus, masalah tiroid – terutama tiroid yang terlalu aktif – dapat meningkatkan suhu di tubuh anda sehingga menyebabkan rasa panas di tubuh. Beberapa infeksi atau virus juga bisa menjadi penyebabnya.
Kelenjar tiroid sendiri merupakan salah satu organ tubuh yang terletak di bagian depan leher anda yang bertugas dalam melepaskan hormon untuk mengatur metabolisme, bernapas, detak jantung yang normal, sistem saraf, berat badan, suhu tubuh, dan berbagai macam tugas lainnya. Tetapi jika tiroid anda terlalu aktif – sebuah kondisi yang disbeut dengan Hyperthyroidism, maka akan mempercepat pula semua proses di dalam tubuh anda.
Jika masalah rasa panas tubuh anda berasal dari gangguan tiroid tersebut, maka anda pun akan mengalami beberapa gejala lainnya. Beberapa diantaranya yang paling umum adalah detak jantung yang meningkat, kehilangan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas, terlalu sering buang air, dan merasa lelah yang teramat sangat pada waktu-waktu tertentu.
Berbeda jika kondisi kesehatan anda dipengaruhi oleh infeksi atau virus, maka gejalanya bisa berupa diare atau ketidaknyamanan di perut dan usus anda. Jika kedua gejala tersebut diiringi dengan perasaan panas tubuh yang tidak menyenangkan, maka segera hubungi dokter anda untuk mendapatkan penanganan yang lebih layak.
Ruangan Tidur yang Panas
Suhu tubuh anda akan berfluktuasi sepanjang malam ketika anda tengah tidur. Sehingga wajar saja jika anda seringkali terbangun di malam hari ketika merasa kepanasan atau berkeringat. Jadi, jika anda merasa gejala panas tubuh anda terjadi di malam hari, cobalah untuk memperhatikan ruangan tempat anda tidur dimulai dari suhu ruangan, selimut, atau bahkan pakaian yang tengah anda kenakan.